Peter Kenyon membuat keputusan mengejutkan dengan memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai CEO Chelsea terhitung sejak 31 Oktober nanti.
Walau akan berhenti menjabat sebagai CEO, pria berusia 55 tahun itu akan terus mengabdi untuk The Blues sebagai direktur non eksekutif dan akan menjadi wakil klub di UEFA dan komite Asosiasi Klub Eropa.
Kenyon sendiri belum memutuskan langkah apa yang akan dilakukannya setelah meninggalkan Chelsea. Namun ia mengaku bangga dengan apa yang sudah diberikan untuk The Blues.
"Saya sungguh bangga dengan waktuku di Chelsea dan hubungan yang saya jalin dengan semua orang di sini," ujar Kenyon.
"Saya telah berada di sepakbola selama 15 tahun dan saya bisa mengatakan dengan kepastian dan kesenangan bahwa pengalaman di Chelsea merupakan salah satu yang terbaik yang saya miliki," sambung Kenyon.
"Ketika saya bergabung dengan Chelsea itu merupakan tantangan luar biasa dan bersama dengan semua staf, pemain, pengurus dan Roman, saya pikir kami telah benar-benar membangun sebuah klub, dalam waktu yang relatif singkat, yang dapat berada di garis terdepan sepakbola Eropa untuk beberapa tahun mendatang. Itu merupakan pencapaian besar."
"Saya juga senang bahwa hubungan kami tidak berakhir dan saya bisa terus memberikan kontribusi untuk mempertahankan Chelsea di posisi ini dan kembali untuk mengunjungi teman. Saya berniat mengambil sedikit waktu sebelum mempertimbangkan apa yang saya lakukan selanjutnya tapi saya yakin saya memiliki minimal satu tantangan utama yang tersisa dalam diriku," tegas Kenyon.
Mantan pemimpin perusahaan alat olahraga Umbro itu mulai dikenal di dunia sepakbola ketika menjadi CEO Manchester United selama enam tahun.
Pada Februari 2004, Kenyon memutuskan meninggalkan MU guna bergabung bersama Chelsea menyusul masuknya konglomerat Rusia Roman Abramovich sebagai pemilik klub London itu.
Selama memimpin Chelsea, Kenyon sukses mempersembahkan dua gelar Liga Premier, yang merupakan gelar pertama mereka sejak 1955, serta dua Piala FA dan Piala Liga.
Chelsea juga mampu mencapai semifinal Liga Champions lima kali dalam enam musim. Bahkan tahun 2008, Chelsea hampir menjuarai Liga Champions sebelum dikalahkan MU lewat adu penalti.
Wednesday, September 16, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment